Jika aku hanya diam saja takkan ada perubahan, namun aku ingin bergerak rasanya susah sekali karena tak ada semangat lagi, bukan tak ada menipis maksudnya. Pecundanglah aku, dan setelah berpikir panjang “i’m not loser, i’m the man”. Aku adalah aku yang mana selalu berjuang berlari sampai finish meskipun harus merangkak sekali pun.
Pencarian aktor dan aktris baru
pun aku mulai kembali. Sebelumnya aku mengecek semua peserta casting yang telah
aku audisi tahun lalu, tapi tak ada satu pun yang terpakai, bukan mereka jelek
dalam berakting tapi tidak pas dengan cerita yang aku bawakan ini. Terlebih
disini aku melakukan sesuatu hal yang terbalik. Jadi begini, biasanya untuk
mencari seorang pemeran itu kita biasa melihat akting atau bakatnya terlebih
dahulukan ? Nah kali berbeda, aku lebih mencari orang yang mirip dengan
tokoh-tokoh yang disebutkan didalam cerita ini.
Setelah dapat dapat dan dapat,
tibalah pada aktor utama yang agak susah. Namun rezeki itu tak kemana, selalu
ada jalan. Dan teringat rekan saya waktu ujian kompetensi memakai jasa teman
pacarnya untuk dijadikan aktor, dan setelah aku timbang-timbang sangat cocok
sekali dengan pemerannya. Tinggal langkah selanjutnya dia mau atau tidak.
Kami berusaha sekuat tenaga
membujuknya agar dia mau, tapi baru saja sekali diajak dia....MAU ternyata, dan
aku bilang tanpa bayaran sepeser pun, karena apa ? karena kita pun tak dapat
bantuan darimana-mana, namun dengan tegas ia menjawab “sudah diajak syuting pun
saya sudah senang” begitu bersyukurnya aku mendapat kalimat seperti itu.
Semangatku pun kembali menggebu-gebu dan scene per scene mulai kami tapaki lagi
merintis lagi. Apakah berjalan mulus ? tidak juga, tidak semulus paha Aura
Kasih. Kami tetap saja mengalami kendala, banyak faktor seperti crew yang sudah
mulai jenuh pundung tidak mau syuting, cuaca yang selalu saja hujan, aktor
artis pun ya yang banyak tugas dan kerjaan. Jadi tetap saja banyak kendala,
namun aku terus merangkak sampai garis finish kulewati.
Secepat-cepatnya merangkak yang
segitulah, tidak secepat berjalan apalagi berlari. Begitu lamanya ini project
hampir sudah menghabiskan dana dan waktu yang sangat banyak. Tapi dengan tekad
baja otot kawat tulang besi, semuanya bisa kami lewati dan akhirnya sampailah
dihari terakhir shot yaitu scene 11. Scene ini dilakukan sore hari pada tanggal
05 Agustus 2014. Dan besoknya harus sudah mulai screening dan pemutaran film
perdana / premier. Inilah tantangan yang begitu luar biasa, disamping
menyutradarai dan berperan disini saya bertindak sebagai editor juga, begitu
melelahkan namun sangat menyenangkan. Begadang pun tak bisa dihindari, mata
sudah merem melek. Bahkan, sudah hampir tak kuat menahan kantuk ini. Setelah
editing selesai mulailah rendering dan ini waktu yang sangat lama harus EXTRA
sabar. Oh iya, sebelum film ini juga aku membuat trailer yang telah kubuat
sebelumnya dan telah di upload tanggal 4 Agustus 2014, tepat satu hari sebelum
syuting scene terakhir. Ini link nya (https://www.youtube.com/watch?v=E3cBj7EF8ik)
Hingga sampai 10Jam menuggu
rendering hingga selesai bahkan sempat ketiduran dan sampailah di 6 Agustus
2014 hari dimana pemutaran film perdana / premier film AKU MEMILIH SETIA.
Pemutaran ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Tasikmalaya, tepatnya di
ruangan Laboratorium Laptop Multimedia, dan acara pun sukses meski pun ngaret
pemutarannya karena menunggu rendering tadi yang baru beres dari 10jam waktu
yang dibutuhkan namun hasilnya memuaskan.