Pages - Menu

Monday, December 30, 2013

17 November ( H )



Pukul 05.00 WIB
Ya, suasana pagi ini sangat mendukung sekali, cerah, bahkan sangat cerah. Aku pribadi mulai mempersiapkan semuanya yang akan dipakai dalam proses shoting pagi ini. Ceritanya shot kali ini membawa di lokasi Car Free Day. Dan kami pun berencana berangkat menuju lokasi pukul 05.30 supaya suasana paginya masih terasa.

Pukul 05.30 WIB
Sudah kuhubungi berapa kali dan jawabannya “tunggu sebentar, tanggung” ya dari siapa lagi kalau bukan Lisna Gita. Jawabku “cepat keburu siang nanti suasananya jadi ramai”, cukup sampai disitu dan hilanglah tak ada kabar lagi.

Pukul 05.45 WIB
Masih belum ada kabar sedangkan aku sendiri terus menerus mengabari teman-teman filmku, apakah mereka sudah ada dilokasi apa belum. Dan aku sendiri masih duduk manis disofa ruang tamu menunggu kedatangan Lisna Gita, ya kami akan berangkat sama-sama karena kebetulan rumah kami berdekat hanya beda RW saja.

Pukul 06.10 WIB
Temanku Laisa sudah ada disana ternyata, aku pun merasa tak enak dengannya karena janjiku berada disana pukul setengah 6 pagi, namun aku sudah telat kurang lebih 30 menit

Pukul 06.28 WIB
Yang dinanti pun tiba, namun apa ? dia tak memakai baju olahraga. Baiklah kupinjamkan semua yang kupunya untuknya, setelah ganti pakaian kami pun mulai berlari jogging menuju tempat lokasi sambil memanfaatkan udara segar pagi hari yang masih tersisa. Aku berkata dalam hati “tolong jangan rusak hari ini dengan keterlambatan seperti ini dear”

Pukul 07.00 WIB
Kami pun sampai di lokasi shoting, namun apalah daya kembali kamu harus menunggu temen-temen film yang lain dan salah satu aktor lagi yang datang telat juga, disana Laisa mengucapkan kata selamat ulang tahun padaku, begitupun dengan temen-temen yang lainnya yang baru saja datang dan langsung berucap. Namun tidak dengan Lisna Gita, meskipun aku yakin pasti dia tak tau, dan walaupun benar tak tau ia pasti mendengar apa yang diucapkan mereka. Tak apa, belilah aku sebotol air minum untuknya, dan kuberikan padanya untuk melepas dahaga. Dan apa ? ia tak menerima botol itu, dibilang enggak haus sambil terengah-engah. Aku tak taulah

Pukul 09.30 WIB
Shoting pun telah selesai meskipun ada 1scene lagi yang belum selesai karena kami kehabisan baterai dan akan dilanjut siang hari setelah dzuhur pukul 2 siang kira-kira. Kembali kebotol minuman yang tadi ia lebih memilih minum pemberian temanku dari pada dariku, BADMOODku bertambahlah, apa yang salah dengan sebotol aqua ? Tapi akhirnya aku dan dia pun kembali pulang bersama, rencananya kami mau berjalan sampai rumah. Namun aku tau betapa lelahnya ia, aku tak mau melihat orang yang kusayang menderita baiklah kita naik angkutan kota.
Di angkutan kota kami memang duduk bersebelahan, namun tak sedikit pun kata keluar darinya, yang kuharapkan tak ada selain ucapan Selamat Ulang Tahun darinya, namun tak kuncung keluar kata itu. Karena jenuh merasa diterlantarkan, aku pun pindah ke jok depan baiklah hanya supir angkot yag dapat ku ajak bicara

Pukul 10.05
Kami pun sampai dirumahku. Kami beristirahat sejenak sebelum ia meninggalkan rumahku dan pulang kerumahnya. Duduklah daku diteras rumah, pikirku ia akan langsung pulang, tapi ia malah ikutan duduk disebelahku, kali ini kami baru ngobrol. Ia menanyakan tentang lari pagi, kesehatanku, kesehatannya dan banyak lagi. Sejenak membuatku tersenyum ia bisa ada disampingku, tapi  kembali cemberut kala aku ingat bahwa ada pembicaraan yang terlupakan yaitu tentang ucapan Selamat Ulang Tahun. Dan ia pun beranjak dari duduknya, lalu berkata “aku pulang duluan ya ? nanti jam2 ketemu lagi”, namun sebelum ia berajak pergi pulang. Sempat ku mengajaknya untuk ikut ke acara pernikahan kerabat kerjaku waktu PKL di Radar TV, acaraya jam 11 kubilang. Tapi dengan tegas dan tanpa pikir panjang ia bilang “TIDAK”, kembali kuhempaskan nafas panjangku dan yasudah kalau gak mau, padahal harapan penuh bergejolak di relung keinginan ini

Pukul 11.10 WIB
Deri sobat dekatku datang kerumah, ia sobatku yang akan menemani ke acara pernikahan itu, Pernikahan Teh Ayu salah satu presenter Radar kubilang. Karena kebetulan ia pun satu tempat PKL bersamaku, jadi kami memutuskan untuk pergi bersama, ya sambil merayakan hari ultahku di acara itu makan gratis ceritanya. Namun yang kami berdua sesalkan adalah tak membawa pasangan, tadinya Deri akan membawa pacarnya namun ku tegaskan jangan, karena ya aku tak ingin jadi kambing congek disana. Dan menjadi satu-satunya remaja tanpa pasangan.

Pukul 13.15 WIB
Selesailah aku dan Deri dari pernikahan. Kenyangklah sudah perut kami dengan masakan yang dihidangkan diparasmanan mewah itu. Saatnya kembali untuk persiapan shot dan bertemu sang pujaan Lisna Gita.

Pukul 13.40 WIB
Sudah mulai ku kontak lagi dia, agar untuk secepatnya kita berangkat. Namun ia membalas pesanku dengan pesan “bentar a, nanggung ini sedikit lagi”. Oh ya langsung saja pikirku positif mungkin ia sedang membungkus kado untukku, mungkin. Tapi tak taulah kita lihat saja nanti. Tak lama ia pun datang dengan membawa tas yang tadi pagi ia pun bawa, namun nampak isinya lebih besar dari sebelumnya, mungkinkah ? ya liat saja. Lalu kami pun bergegas menuju lokasi shoting lagi dengan menggunakan motor kali ini.

Pukul 14.45 WIB
Shoting pun berlalu namun betapa sialnya kami lagi-lagi shoting scene ini harus ditunda karena kami terhenti oleh hujan dan memutuskan untuk melanjutkannya dilain waktu dan pergilah kami untuk berteduh disebuah bangunan milik pemerintah setempat ( Pendopo ). Aku pun menunggu kapan tas itu akan dibuka, namun tak sedikit pun ia sentuh. Oh iya mungkin saja nanti saat pulang bareng barulah tas itu dibuka dan ada hadiah didalemnya untukku.

Pukul 16.00 WIB
Hujan pun tak kungjung berhenti, hari sudah semakin sore. Lisna pun meminta padaku bahwa ia ingin pulang karena orang tuanya sudah menanyakan keberadaannya. Aku bilang tunggu sebentar sampai hujan reda. Beberapa menit berlalu hujan pun masih saja seperti ini deras. Dan baiklah demi dia aku rela berhujan-hujanan dan mencari tukang becak untuk membawanya pulang. Ya tapi rencanaku akan gagal membawanya pulang bersama. Bukan tentang pulang bersamanya, tapi tentang kejutan apa yang akan dia berikan.

Pukul 17.30 WIB
Sampailah kami dirumah masing-masing, dan sebagian barang-barangku dititipkan pada Wowow salah satu temanku yang ikut pulang naik becak bersama Lisna, agar barang-barangku aman tak kehujanan. Sesaat aku kirim pesan padanya untuk menjaga barangku, ia bilang dalam pesan “Kamera, buku dan skenario ada di Fatin”, fatin adalah Lisna, itu panggilan dariku untuknya. Pikirku kembali condong ke arah positif, mungkin ini sengaja. Dia menyimpan barangku agar aku datang kerumahnya dan sesaat dirumahnya ia memberikan kejutan padaku. Mantap, tapi kita lihat saja nanti

Pukul 19.20 WIB
Aku pun memutuskan untuk datang kerumahnya, tak lama kira-kira 10menit aku sudah sampai. Kuketuk pintunya, dan Rizka-lah yang keluar. Kakak kandung dari Lisna Gita. Keke panggilannya. Kubilang “ke, mau ngambil barang-barang (kamera, buku dan skenario), oh ya satu lagi sepatu” tambahku. “tunggu bentar” ucapnya singkat sambil pergi membiarkanku sendiri berdiri didepan pintu. Tak lama dia pun datang, “nih” sambil memberikan barang-barang pesananku tadi. “Fatin mana ?”tanyaku yang dari tadi ingin bertemu dia. “Udah tidur”. “Tapi ada titipan lain gak darinya ?”, “gak ada” jawab keke singkat. Penyesalan pun tiada tara. Aku pulang dengan tak tentu arah, tak tentu pikiran. Melayang saja dibawah guyuran hujan

Pukul 20.30 WIB
Selalu kulirik HP-ku tapi tak ada pesan yang masuk. Hingga larut malam masih kupegang HP itu dan berbaring diatas sebuah kasur. Tak ada lagi yang kuharapkan, hanya dia tidak lebih.

Pukul 22.00 WIB
Kantuk sudah menyerang, kuputuskan untuk tidur, dan ya sampai detik ini Lisna Gita belum muncul juga. Kupikir baiklah terima kasih atas waktu bersamanya dari tadi pagi hingga sore, ku cukup senang meskipun sedikit BADMOOD. Selamat malam

LALU
HANDPHONE-KU BERBUNYI DENGAN KERAS DISAMPING TELINGAKU, SONTAK AKU PUN TERBANGUN DAN MEMBUKA ISI PESAN DARI SIAPAKAH ITU.
Pukul 23.57 WIB ( masih 17 November 2013 )
“dipenutup hari dan tanggal ini, hendak aku ucapkan kata Selamat Ulang Tahun untuknya. Disunyinya malam yang semakin pekat, kupanjatkan do’a untuknya. Aku harap dia selalu dijaga dalam kesehatanMu, dilindungi dalam keselamatanMu, dipanjangkan umurnya, bertambah soleh imannya, senantiasa cerdas dalam tiap tindakan dan keputusannya, jelas semua harapannya selalu didengar sang Khalik. Barokallah kawan O:)”.
Gila dia menjadi orang terakhir yang mengucapkan, epic sangat. Kamu memang yang terspecial, disaat BAD-ku memuncak kau datang dengan sebuah pesan bersama gaya basa menggunakan orang ketiga, sangat romance sekali. Sontak kubalas pesan itu dengan “Terima kasih sayang :*”
Tak kuasa kumenahan rasa bahagia dan senang ini. Langsung saja kujadikan arsip pesan karena itu harus tersimpan di memoriku untuk selalu ku ingat.
Terima kasih sayang, meski kamu menyebutku sebagai KAWAN.

Di 18tahun ini, sebenarnya aku tak meminta apa-apa.
Kalau saja tak shoting, aku hanya ingin kamu berada disini disampingku melewati hari-hari ini bersamamu berdua. Itu saja cukup.
That’s my wish in my 18 age, one more Thank You So Much Dear
Mudah-mudah benar kamu menjadi yang terakhir untukku :*


Wednesday, December 11, 2013

17 November ( H-1 )

“Besok ultah nya ? habedenya, panjang umur sehat selalu tambah soleh, tambah bageur, tambah sagala we, jadi mun aya nu nanya saha orang pertama anu ngucapkeun sebutkan Rifa kituh !” dibalik sebuah pesan yang kuterima pukul.17.10 WIB tanggal 16 November 2013. Ya, agak aneh memang padahal waktuku untuk ulang tahun adalah 17 November, tapi tak mengapa kuhargai itu.
Oh ya, sebelumnya Rifa itu adalah seorang wanita yang pertama membuatku jatuh cinta, benar dia adalah cinta pertama dan pacar pertamaku. Namun sekarang ia sudah menjadi mantan, meskipun sebenarnya kami bisa balik lagi waktu itu, namun aku sendiri yang menolak. Ya sudahlah itu dulu gak usah diumbar lagi.
Kembali ke 17 November, tanggal itu akan aku hadapi beberapa jam lagi, tinggal menghitung waktu. Selalu berharap tentang apa saja yang akan terjadi saat pukul 00.00 WIB lebih satu detik saja, selain bertambahlah umurku menjadi 18tahun, ada harapan yang selalu orang bilang “siapakah orang pertama yang mengucapkan”. Penting enggaknya sebenarnya itu nomer keberapa, tapi setidaknya ada rasa kepedulian terhadap hari special itu. Terlihat setidaknya dari perjuangan yang ia berikan dengan begadang misalnya dan sempat mengirim pesan singkat sambil menahan kantuk mata, dan setelah message sent, barulah rebah ditempat tidur yang sudah menanti sedari isya.
Tak terasa sudah pukul 23.57 WIB menuju 17 November tinggal beberapa menit lagi, ya 3menit kurang lebih. Sambil membuka situs kesayanganku yang tak lepas setiap harinya yaitu www.facebook.com menunggu siapa yang akan mengirim pesan singkat terlebih dahulu yang bagiku itu sangat berarti. 17 November 2013 pun tiba, pukul 00.02 WIB karibku dikelas mengirim pesan singkat itu pada dinding facebookku. “HBD dit ! urang nu pangheulana ngucapkeun” seru Raka disebuah tulisan dinding yang biasa kami panggil Qaqux sehari-harinya. Ternyata tak disangka karibku yang pertama berucap, thank you Brader meskipun ini bukan harapan terbesarku tapi aku sangat bangga sekali punya karib kayamu. Yang mungkin saat ngucapin itu, dia kebetulan saja buka Facebook dan ternyata melihat di berandanya bahwa ku ulang tahun, dan langsung saja ia mengirim pesan. Tapi sekali lagi thank you, you are the one !
Selang beberapa menit berlalu teman-temanku yang lain pun mulai berdatangan mengucapkan, ya beragam mulai dari pesan dinding, pesan pribadike facebook, sms ke HP namun tak ada yang mengirim via Twitter maupun Gmail, gak apa-apa. Namun orang yang sangat aku harapkan belum muncul juga di media manapun, kutunggu hingga pukul 03.00 WIB masih belum datang juga. Siapa lagi kalau bukan LISNA GITA SILVIA. Betapa berharap aku akan kehadirannya di balik sebuah pesan, namun tak kunjung datang juga.
Kebetulan 17 November 2013 ini hari Minggu dan saya bersama temen-temen film sedang ada garapan film, jadi hari ini dipake untuk shoting. Pada awalnya aku berencana untuk tidak ada acara pada tanggal special ini. Kiranya hari ultahku ini ingin kosong dari acara lain dan aku tak ingin menemui Lisna Gita, berharap dia datang menghapiriku yang diam dirumah dan kami pun bermain kemanapun menghabiskan waktu berdua bersama. Tapi karena aku tak ingin profesionalitasku hilang hanya karena itu aku pun harus shot film dan artian pasti bertemu dengan Lisna Gita karena ia adalah tokoh utama dalam film kami. Senang ? ya sangat jelas namun pertemuannya bukan karena hari ultahku tapi karena tuntutan profesi.

BERSAMBUNG . . . . . . . . . .

Hal yang saya takuti :

1. Kecoa (karena troma pernah di kencingin)
2. Rumah angker atau rumah hantu sama aja
3. Banci
4. Orang berotot (kalau ditonjok berabe dong)
5. Listrik (sering kesetrum)