Agustus pergi dan selamat datang
September. Ini bukan september yang bagus untuk mengawali hari dengan langkah
yang indah. Bukan karena September ini yang tak menyenangkan dan tak
menyambutku dengan baik, bukan sama sekali. Tapi ini tentang Agustus yang
mengingatkanku pada masa Agustus tahun lalu, ia begitu hangat ia begitu dekat
dan ia begitu sayang.
Kala itu dia sedang duduk
dibangku kelas 1 SMK, dan ya sekarang ia telah naik kelas dan naik podium ke
kelas 2 SMK. Terus apa yang membuatku tak bersemangat menyambut september.
Begini, alasan pertama telah saya sebutkan tadi bahwa gara-gara Agustus dan
yang kedua dibulan ini dimana aku dan dia dipisahkan pada sebuah jawaban rancu
dan tak bernilai yang membuat kami terpisah. Kita bahas satu persatu.
Agustus tahun lalu aku bersama
dia sedang memadu kasih, dan ceritanya kita langsung saja loncat ke tanggal 17
Agustus. Ya, hari kemerdekaan itu diperingati seluruh umat manusia yang berada
di indonesia. Salah satu caranya dengan mengadakan lomba-lomba yang biasa kita
sebut dengan Agustusan. Nah tanggal 17 itu pasti tanggal merah dan sekolah pun
libur. Tapi setelah masuk sekolah setiap sekolah pun tak ingin kalah mengadakan
agustusan itu, biasanya OSIS yang mengadakannya dan begitu pun dengan sekolahku
SMKN 1, sekolahku mengadakan juga agustusan itu. Nah dihari perlombaan itu aku
mengikuti berbagai lomba dan memenangkan hampir semua yang aku ikuti. Apa yang
membuatku begitu bersemangat untuk menang ? disitu ada penyemangat yang tak
bisa dikalahkan dengan siapa pun. Dia tak memberi semangat secara langsung
memang, hanya melihatku saja itu adalah dukungan yang sangat luar biasa.
Hal yang paling lucu dalam
perlombaan itu adalah saat balap karung. Dari start mulai aku memulai dengan
niat lompat yang jauh dengan rival balap karungku Andri, dia teman sekelasku
yang pada saat itu menjadi OSIS. Nah, diawal start aku sudah memimpin jauh, dan
saat akan putar balik aku melihat ia sedang berada didepanku berdiri memandang
jalannya perlombaanku, dan aku pun melihatnya begitu dalam hingga konsentrasiku
buyar dan sontak terjatuh dihadapannya, sungguh hal yang memalukan, namun
setelah aku pikir lagi itu hal yang konyol juga :D. Tapi aku tak boleh menyerah
dikala aku terjatuh aku harus bangkit dan memenangkan perlombaan itu. Aku pun
segera bangkit dan mulai menyusul rivalku yang sudah berada di depan, al hasil
aku juara pertama. Hadiahnya ? Sebotol BIG Cola, hahahahaa :D. Karena terlalu
banyak BIG Cola yang aku dapatkan, aku pun beranjak pergi ke kelas si dia, dan ternyata
ada teman-temannya didepan kelasnya, begitupun kebetulan sekali ia sedang
berdiri didepan pintu kelasnya. Tanpa basa-basi, kuberikan sebotol BIG Cola
padanya, dengan tampang heran ia bertanya “Kangge naon ieu, kunaon dikaabikeun”
dan kujawab sambil tersenyum itu hadiah kemenangan untukmu. Yaelah :D. Teman-temannya
terlihat heran menatapku yang memberi sebotol minuman padanya, karena mereka
tak tau siapa aku. Namun hari itu begitu mengesankan, hari kemerdekaan bagi
Indonesia juga hari kemerdekaan untuk diriku J
Tapi tahun ini tak seperti itu
lagi, dia sudah dengan yang lain. Kacau, apalagi aku harus mengahadapi
September yang kelam. Dimana tanggal 14 September 2013 tepatnya pada hari sabtu
pukul 06.30 didepan kelas XI Multimedia 1 kami harus berpisah. Keputusan yang
berat bagi kami berdua karena ada penyebab lain yang harus memisahkan kami.
Rusak sudah bulan ini, rusak sudah bulan ini, rusak sudah bulan ini.
*dia itu Lisna Gita Silvia