Pages - Menu

Tuesday, September 2, 2014

Agustus yang Tak Merdeka

               
                 Agustus pergi dan selamat datang September. Ini bukan september yang bagus untuk mengawali hari dengan langkah yang indah. Bukan karena September ini yang tak menyenangkan dan tak menyambutku dengan baik, bukan sama sekali. Tapi ini tentang Agustus yang mengingatkanku pada masa Agustus tahun lalu, ia begitu hangat ia begitu dekat dan ia begitu sayang.
                Kala itu dia sedang duduk dibangku kelas 1 SMK, dan ya sekarang ia telah naik kelas dan naik podium ke kelas 2 SMK. Terus apa yang membuatku tak bersemangat menyambut september. Begini, alasan pertama telah saya sebutkan tadi bahwa gara-gara Agustus dan yang kedua dibulan ini dimana aku dan dia dipisahkan pada sebuah jawaban rancu dan tak bernilai yang membuat kami terpisah. Kita bahas satu persatu.
                Agustus tahun lalu aku bersama dia sedang memadu kasih, dan ceritanya kita langsung saja loncat ke tanggal 17 Agustus. Ya, hari kemerdekaan itu diperingati seluruh umat manusia yang berada di indonesia. Salah satu caranya dengan mengadakan lomba-lomba yang biasa kita sebut dengan Agustusan. Nah tanggal 17 itu pasti tanggal merah dan sekolah pun libur. Tapi setelah masuk sekolah setiap sekolah pun tak ingin kalah mengadakan agustusan itu, biasanya OSIS yang mengadakannya dan begitu pun dengan sekolahku SMKN 1, sekolahku mengadakan juga agustusan itu. Nah dihari perlombaan itu aku mengikuti berbagai lomba dan memenangkan hampir semua yang aku ikuti. Apa yang membuatku begitu bersemangat untuk menang ? disitu ada penyemangat yang tak bisa dikalahkan dengan siapa pun. Dia tak memberi semangat secara langsung memang, hanya melihatku saja itu adalah dukungan yang sangat luar biasa.
                Hal yang paling lucu dalam perlombaan itu adalah saat balap karung. Dari start mulai aku memulai dengan niat lompat yang jauh dengan rival balap karungku Andri, dia teman sekelasku yang pada saat itu menjadi OSIS. Nah, diawal start aku sudah memimpin jauh, dan saat akan putar balik aku melihat ia sedang berada didepanku berdiri memandang jalannya perlombaanku, dan aku pun melihatnya begitu dalam hingga konsentrasiku buyar dan sontak terjatuh dihadapannya, sungguh hal yang memalukan, namun setelah aku pikir lagi itu hal yang konyol juga :D. Tapi aku tak boleh menyerah dikala aku terjatuh aku harus bangkit dan memenangkan perlombaan itu. Aku pun segera bangkit dan mulai menyusul rivalku yang sudah berada di depan, al hasil aku juara pertama. Hadiahnya ? Sebotol BIG Cola, hahahahaa :D. Karena terlalu banyak BIG Cola yang aku dapatkan, aku pun beranjak pergi ke kelas si dia, dan ternyata ada teman-temannya didepan kelasnya, begitupun kebetulan sekali ia sedang berdiri didepan pintu kelasnya. Tanpa basa-basi, kuberikan sebotol BIG Cola padanya, dengan tampang heran ia bertanya “Kangge naon ieu, kunaon dikaabikeun” dan kujawab sambil tersenyum itu hadiah kemenangan untukmu. Yaelah :D. Teman-temannya terlihat heran menatapku yang memberi sebotol minuman padanya, karena mereka tak tau siapa aku. Namun hari itu begitu mengesankan, hari kemerdekaan bagi Indonesia juga hari kemerdekaan untuk diriku J
                Tapi tahun ini tak seperti itu lagi, dia sudah dengan yang lain. Kacau, apalagi aku harus mengahadapi September yang kelam. Dimana tanggal 14 September 2013 tepatnya pada hari sabtu pukul 06.30 didepan kelas XI Multimedia 1 kami harus berpisah. Keputusan yang berat bagi kami berdua karena ada penyebab lain yang harus memisahkan kami. Rusak sudah bulan ini, rusak sudah bulan ini, rusak sudah bulan ini.

*dia itu Lisna Gita Silvia

Hal yang saya takuti :

1. Kecoa (karena troma pernah di kencingin)
2. Rumah angker atau rumah hantu sama aja
3. Banci
4. Orang berotot (kalau ditonjok berabe dong)
5. Listrik (sering kesetrum)