Pages - Menu

Sunday, June 1, 2014

Failed Anniversary

Entah kenapa rasanya sangat sulit untuk ku melupakan tanggal ini,tanggal dimana kau dan aku saling memiliki
Sakit rasanya harus melewati tanggal ini sendirian, sakit rasanya menahan mulut untuk mengucapakan “happy anniversary sayang” , aku selalu berandai-andai, jika saja detik ini kita masih bersama mungkin kita akan merayakannya. Tapi aku hanya bisa mengingat,bukan merayakan!

Jangankan untuk melupakanmu, melupakan tanggal hubungan kita pun aku tak bisa, yang aku bisa hanya mengingat, mengingat apa yang tak seharusnya diingat, mengingat apa yang sudah kamu lupakan,

Jika dulu kita sering berbincang secara langsung atau hanya lewat pesan singkat, tapi sekarang berbeda, aku hanya bisa melihat screenshot pesan lama yang kamu kirim berbulan-bulan lalu, pesan berisi ucapan hari jadi kita, pesan yang membuatku tersenyum dan tertawa yang saat ini hanya membuatku sedih dan melukiskan banyak luka juga haru

Jika kamu mau mendengar apa doa ku bulan ini, aku hanya berdoa  “semoga kamu bahagia, semoga masih ada sedikit ingatan kamu untuk tau hari ini hari apa, semoga kamu tak pernah lupa dengan hari yang pernah kita lewati bersama, semoga kamu tak pernah lupa dengan waktu yang selalu kita habiskan berdua, aku sayang kamu, happy failed anniversary,selamat karna kamu udah dapetin seseorang  yang MUNGKIN lebih baik dari aku.

Tak bisa ngelak. Dulu emang indah, bukannya aku gak mau lupain semuanya, tapi sosok itu udah terlalu masuk ke hatiku. Ini salah siapa? Salahmu? Tentu  bukan, mana mungkin aku menyalahkan sosok orang yang sampai sekarang menjadi semangat disetiap nafasku.
Mungkin Ini salahku, salahku yang terlalu sayang, salahku yang terlalu berharap lebih jauh, salahku yang terlalu menginginkan untuk selalu bersamamu. Maaf, aku bukan pelupa yang hebat. Kamu sudah terlalu lama ada disini, dan sampai saat ini belum tercetus niatku untuk melupakan dan membuang semua cerita antara aku dan kamu, dulu.

Kenapa? Kenapa semuanya harus seperti ini? Aku tau kamu udah lupain semuanya. Tapi, kenapa aku tak bisa ;(  Walaupun aku tau, kamu disana udah sama yang lain, bersama dia yang selalu bisa mengembangkan senyummu. Sementara aku, aku masih tetap tegar bersama sifat munafikku. Aku masih berusaha tersenyum dan berpura-pura kalau aku ikut bahagia dalam kebahagiaanmu bersamanya.

Rasanya baru kemarin kamu bilang kalau kamu sayang sama aku. Ya, baru kemarin. Seandainua kita mampu lebih sabar menahan egois kita. Tapi kalau terus menerus salah satu dari kita yang bersabar, bukan cinta namanya. Karena yang kutau cinta itu adalah dua perasaan yang disatukan. Sedangkan kita? Apa pernah kamu menahanku saat aku tengah marah? Jadi, ya kalau dipikir-pikir semuanya lebih baik diputuskan walaupun penyesalan dan rasa rindu itu datang. Bahkan selalu datang. 

Semenjak putusnya kita yang terakhir. Apakah munafik jika aku masih berkata, rasa sayang ini masih ada untukmu? Tak bisa berbohong, semakin aku berusaha untuk pudarkan rasa kepadamu, semakin besar ingatan ini mengajakku mengenang segala tentang kita berdua.
Entahlah, sampai kapan rasa ini akan terus ada dan terus menghantuiku. Jujur, letih rasanya berharap pada sesuatu yang tak pasti.

-          Disini, masih ada aku dengan kenangan bersamamu. Disana, sudah ada dia yang mungkin telah geserkan posisiku.
-          Disini, masih ada aku yang terluka karena mencintaimu. Disana, ada kamu yang sudah bahagia karena tak perlu mencintai lelaki yang tak sempurna sepertiku.
-          Disini, masih ada aku yang terus diajak oleh masa lalu untuk terus mengenang kamu yang dulunya bermakna di hatiku. Disana, ada kamu yang bahkan mungkin sudah lupa akan kenangan bersama kita.

"Happy Anniversary 1 tahun ya, Hari ini, 1 Juni adalah hari jadiku, kita. Aku masih anggep tanggal itu sebagai hari jadi aku dan kamu. Di 1 Juni ini tepat satu tahun aku rayain hari jadi kita seorang diri. Ya, mau gimana lagi? Mengharapkanmu? Aku rasa itu mustahil, jangankan merayakannya, membalas pesanku saja kamu sudah enggan. 
Terima kasih untuk segala kenangannya. Segala kebaikan kamu. Semua waktu yang udah kamu relakan untuk dihabiskan bersamaku. Untuk semua rasa perhatian dari kamu yang terus perhatikan aku. Untuk semua rasa sayang kamu yang dulunya tulus tak memandang aku dari apapun. Pernah dicintai oleh kamu itu adalah kado. Pernah dimiliki oleh kamu itu adalah indah.

Mungkin, semua kenangan itu sudah berhasil tak datangi kamu lagi. Mungkin, kamu sudah melupakan segala tentang kita. Bahkan, mungkin kamu sudah berhasil lupakan segala pengorbanan yang kamu lakukan hanya demi aku.

Terima kasih untuk semuanya. Mungkin ini tulisan terakhir dariku untukmu.

Sekali lagi, hanya aku dan Tuhan yang tau seperti apa rasa sayangku padamu. Selamat tinggal masa lalu. Mungkin ada waktu yang pertemukan kita lagi nanti, yang tak tau kapan nanti itu.

Hal yang saya takuti :

1. Kecoa (karena troma pernah di kencingin)
2. Rumah angker atau rumah hantu sama aja
3. Banci
4. Orang berotot (kalau ditonjok berabe dong)
5. Listrik (sering kesetrum)